Kamis, 26 Agustus 2010

Awas. . .!!! Lemak Binatang Pemicu Kanker Payudara

Sebuah penelitian membeberkan hasilnya bahwa wanita muda yang makan lebih banyak daging merah dan produk susu full-fat seperti keju memiliki risiko terkena kanker payudara lebih tinggi daripada yang tidak!.

Penelitian terhadap lebih dari 90.000 wanita berusia antara 26 dan 46 tahun itu dilakukan di Nurses' Helath Study. Responden menjawab pertanyaan-pertanyaan soal diet dan gaya hidup. Data yang terkumpul kemudian dianalisis peneliti sambil melihat-lihat catatan kesehatan mereka. Hasilnya, setelah delapan tahun lewat, 714 wanita terkena kanker payudara.

"Setelah kami amati lebih jauh, mereka yang berisiko lebih tinggi ini di awal usianya banyak menyantap makanan yang mengandung lemak hewani, seperti daging merah, keju, es krim, dan mentega," ujar Dr. Cho Eun Young dari Brigham and Women's Hospital and Harvard Medical School. Ia menambahkan, dari hesil penelitian itu ada alasan kuat untuk menurunkan asupan lemak hewani, khususnya pada awal-awal masa remaja.

Penelitian yang dipublikasikan di Journal of the National Cancer Institute juga menganjurkan wanita untuk menjauhi makanan berlemak dan menyarankan mengonsumsi buah segar, sayuran, dan bebijian. "Kalau kita membandingkan kelompok wanita yang asupan lemaknya tinggi dengan kelompok yang lebih rendah, kelompok yang tinggi ternyata memiliki risiko lebih tinggi (33%) kena kanker payudara," kata Dr. Cho.
Penelitian ini termasuk unik unik sebab memasukkan wanita yang tidak masuk kategori menopause. Seperti diketahui, kanker payudara memerlukan waktu bertahun-tahun untuk tumbuh berkembang, dan biasanya terlihat setelah menopause. Wanita yang lebih berisiko terkena kanker payudara adalah mereka yang mengonsumsi lemak rata-rata 23% dari total kalori, dibandingkan dengan yang masuk kelompok risiko (12%). Yang dimaksud lemak di sini bukanlah semua jenis lemak, namun hanya jenis-jenis tertentu saja.

Tidak jelas apakah faktor asupan lemak ini yang membuat laju pertumbuhan kanker payudara di Barat (yang lebih banyak mengonsumsi lemak hewani) lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tinggal di Asia (banyak mengonsumsi lemak nabati). Dr Cho menyatakan bahwa tidak jelas bagaimana hubungan antara lemak binatang bisa menyebabkan kanker.

[http://www.artikelpintar.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar