Ini dialami oleh seorang wanita di wilayah Essex, Inggris bagian selatan. Alih-alih ingin menghilangkan bintik di wajah, justru kanker yang didapat. Patricia Booth, manajer di sebuah kantor pemerintahan, awalnya membeli obat tersebut di sebuah toko herbal Cina di Chelmsford, Essex, selama lima setengah tahun. Bulan lalu, ia jatuh sakit setelah berhenti mengonsumsi pil tersebut. Diduga, pil tersebut mengandung zat yang dilarang, yakni asam aristolochic.
Saat ini keadaannya memburuk, bahkan ginjalnya hancur. Ia pun divonis menderita kanker dan serangan jantung. Herbal Cina Medical Centre sendiri mengklaim bahwa produk-produk yang diiklankannya aman, alami dan tidak memberikan efek samping. Demikian seperti dilansir Telegraph, Kamis (11/2).
Ying "Susan" Wu, 48, dari Holland-on-Sea, Essex, menyangkal serangkaian tuduhan dalam kaitannya dengan penjualan obat kepada Patricia Booth. Dia dan pemilik toko, Thin "Patrick" Wong, 47, dari Southend, menolak tuntutan lebih lanjut kepemilikan obat-obatan tanpa izin. Julian Christopher, menuntut Wu yang bekerja sebagai dokter di toko Cina, yang bisnisnya berakhir dari 1996 sampai Agustus 2003.
Ia mengatakan, kasus ini berkaitan dengan pil yang diberikan oleh Susan Wu kepada pasien tertentu yang diambil setiap hari. Pil ini dianggap dapat membersihkan bercak-bercak di wajah. Booth pun terus mengonsumsinya selama lima setengah tahun. "Mereka memang membersihkan kulitnya, tapi ternyata memiliki konsekuensi lain. Pil ini menghancurkan ginjalnya dan memberinya kanker."
Patricia Booth mulai mengonsumsi pil sejak 1997. Wanita ini mulai mengeluh kesakitan pada 2002, bahkan ia senantiasa menjalani cuci darah.
[http://www.matabumi.com/protest/waspadai-obat-pembawa-kanker]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar